Keuntungan Investasi Reksadana Pasar Uang | Ingin melakukan investasi, tapi takut alami efeknya? Anda bisa coba reksadana pasar uang untuk pilihan yang bagus. Selain lebih menguntungkan, efeknya juga hampir serupa kecilnya dengan Anda melakukan investasi di tabungan deposito maupun emas.
Tetapi, sebelum Anda mengawali melakukan investasi pada reksadana pasar uang, lebih dulu Anda perlu memperhatikan kelebihan serta kekurangan yang akan Anda alami. Sebenarnya, sampai saat ini sebagian besar warga Indonesia masih pilih deposito untuk instrumen untuk melipatgandakan uang yang aman.
Keuntungan Investasi Reksadana Pasar Uang
Memang dalam ini deposito telah terjaga keamanannya karena dipantau pemerintah dengan cara langsung. Akan tetapi, apa keputusan itu tepat? Rupanya, reksadana pasar uang lebih unggul dibanding deposito. Di bawah ini alasan-alasan yang bisa diperhitungkan dan keuntungan investasi reksadana pasar uang.
1. Memberi Keuntungan Lebih Besar
Keuntungan investasi reksadana pasar uang yang pertama adalah memberi keuntungan lebih besar daripada jenis investasi reksadana yang lainnya. Reksadana pasar uang memberi keuntungan lebih besar karena dana Anda diletakkan di instrumen pasar uang. Pasar uang ialah tempat berlangsungnya transaksi keuangan , di mana instrumen keuangan yang ditransaksikan berbentuk likuid, serta biasanya berjangka pendek atau di bawah setahun. Anda tak perlu bingung bagaimana triknya masukkan uang kesana, karena akan ada manager investasi yang bekerja untuk kumpulkan beberapa dana dari beberapa investor, termasuk juga Anda, selanjutnya meletakkannya di instrumen pasar uang itu.
Mengenai investasi yang dibeli oleh manager investasi dalam reksadana pasar uang, diantaranya deposito berjangka, sertifikat deposito (negotiable certificates of deposit), surat bernilai pasar uang, surat pernyataan hutang, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), surat bernilai komersil (commercial paper) yang sudah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat dampak, obligasi yang jatuh temponya kurang dari setahun, serta instrumen pasar uang yang lain.
Anda pun tak perlu cemas karena manager investasi ialah seorang yang profesional. Menjadi manager investasi mereka harus melalui beberapa tingkatan kriteria yang diputuskan oleh OJK (Kewenangan Layanan Keuangan). Reksadananya juga harus melalui banyak kriteria agar mulai bekerja.
2. Dikelola Oleh Manager Manager Investasi yang Profesional
Keuntungan investasi reksadana pasar uang yang kedua adalah dikelola oleh Manager Investasi yang profesional. Anda juga tidak perlu khawatir karena manajer investasi adalah seorang yang profesional. Untuk menjadi manajer investasi mereka harus melewati berbagai tahapan persyaratan yang ditetapkan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Reksadananya pun juga harus melewati banyak persyaratan agar dapat mulai beroperasi.
3. Modal Lebih Rendah
Keuntungan investasi reksadana pasar uang yang ketiga adalah modal awal yang lebih rendah. Sama seperti yang telah diterangkan di atas jika deposito membutuhkan modal yang besar bila ingin memperoleh keuntungan lebih. Jika Anda ingin mulai menginvesatasikan modal ke deposito, maka Anda harus mempersiapkan minimal Rp5 juta karena umumnya di bawah nominal itu, bank tidak menerimanya. Untuk lihat hasil yang menguntungakan Anda harus menginvestasikan setidakya Rp50 juta.
Tidak sama dengan deposito, reksadana pasar uang memberi keringanan. Anda dapat mengawali invesatasi dari mulai Rp100 ribu saja. Keuntungannya sama di antara Anda menginvestasikan Rp100 ribu maupun Rp10 juta.
4. Akses Lebih Mudah serta Fleksibel
Keuntungan investasi reksadana pasar uang yang ke-4 adalah akses lebih mudah dan fleksibel. Reksadana pasar uang memberi servis serta akses yang mudah adanya reksadana online. Anda bisa memantau investasi yang Anda punya kapan juga serta di mana juga. Bukan hanya lewat computer pribadi, saat ini Anda bisa mengaksesnya dengan aplikasi yang bisa didownload dari Hp android Anda.
Selain itu, bila ingin mencairkan reksadana, Anda tidak perlu bayar denda, alias gratis. Tidak sama dengan deposito, yang akan memberi penalti 2% untuk tiap pencairan serta akan lebih besar dendanya bila Anda mencairkan sebelum jatuh temponya. Reksadana tidak terikat dengan hal itu. Anda tdak akan ditarik ongkos bila ingin mencairkan dana kapan juga, baik satu tahun atau cuman sehari saja. Hingga bila ada keperluan tiba-tiba, Anda langsung bisa ambilnya. Hingga, waktu invesatasi reksadana bisa disebutkan lebih fleksibel dibanding deposito.
Risiko Reksadana Pasar Uang
Selain itu, risiko investasi reksadana pasar uang rupanya hampir serupa kecilnya dengan tabungan deposito, namun Keuntungan investasi reksadana pasar uang yang didapat dapat lebih besar. Unsur keamanannya juga terjaga, sama seperti dengan deposito. Salah satunya misalnya, pada data akhir Maret 2015, performa reksadana pasar uang Bank Commonwealth memberi keuntungan (return) reksadana sebesar 6,33-7,35% per tahun. Tidak sama dengan deposito yang keuntungannya bergantung pada jumlah dana serta lamanya dana itu diinvestasikan. Untuk minimum investasi Rp50 juta, setiap satu tahun bunganya capai 4,75-5,75% per tahun. Itu juga belum dipotong dengan pajak bunga. Sesudah dipotong, bisa menjadi 3,8-4,6% per tahun. Dari data itu, Anda bisa memandang sendiri mana investasi yang memberi keuntungan lebih.
Beberapa orang yang sangsi untuk melakukan investasi pada instrumen reksadana karena cemas dengan risiko yang ada. Bila dibanding dengan menabung atau deposito, risiko yang dijamin sama kurangnya. Akan tetapi, Keuntungan investasi reksadana pasar uang yang Anda dapatkan lebih besar serta fleksibel. Ini berkaitan periode waktu atau jumlah dana yang diinvestasikan. Bila Anda ingin coba melakukan investasi dengan risiko itu, pilihan paling baik jatuh pada investasi reksadana pasar uang. Dengan cara sebagian besar, reksadana pasar uang diinvestasikan pada deposito perbankan efeknya jadi kecil.
Dengan melakukan investasi di reksadana pasar uang, maka itu sama seperti dengan Anda simpan dana di deposito bank. Oleh karena itu, risiko yang dicemaskan seperti modal awal investasi dapat musnah, jadi relatif benar-benar kecil. Ini karena hampir semua dana investasi reksadana diletakkan di deposito. Sama seperti dengan tabungan bank, Anda bisa menarik dana investasi di reksadana pasar uang kapan juga Anda kehendaki dengan cara menjualnya.
Tetapi demikian, ada pula yang memperbedakan reksadana pasar uang serta deposito. Bedanya ada pada proses pencapaian keuntungan atau return. Anda akan mendapatkan penghasilan bunga dengan cara periodik satu bulan sekali bila tempatkan dana di deposito perbankan. Namun, pada reksadana, return didapat dari peningkatan NAB (Nilai Aktiva Bersih). NAB ialah arti harga dalam reksadana. Skema ini sama seperti seperti Anda beli emas. Keuntungan investasi reksadana pasar uang langsung bisa Anda dapatkan dengan menjualnya pada harga pasar saat itu. Untuk contoh, reksadana pasar uang yang diurus PT Trimegah Asset Management, yaitu Reksadana TRIM Kas 2. Bila Anda beli produk reksadana ini pada tanggal 12 Januari 2015 sejumlah Rp1.000.000,00, Anda akan mendapatkan unit pelibatan reksadana sekitar 883,46 unit, karena pada saat itu NAB per unitnya ialah Rp1.131,91.
Pada keadaan khusus, Anda putuskan jual semua unit Reksadana TRIM Kas 2 yang Anda punya pada tanggal 13 April 2015. Hasilnya, Anda akan mendapatkan Rp1.019.318,00 karena NAB per unit TRIM Kas 2 pada saat itu ialah Rp1.153,78 dikalikan dengan 883,46 unit yang Anda punya. Berarti, dalam tempo tiga bulan, Anda sudah memperoleh return sebesar 1,93%. Bila dihitung dalam setahun, angkanya menjadi seputar 7,72%. Perlu Anda lihat jika return reksadana tidak dikenakan pajak. Hal itu tidak sama dengan penghasilan bunga deposito yang dipotong pajak 20%. Return reksadana itu tidak dikurangi ongkos sedikit juga.
Disamping itu, sampai saat ini deposito tetap jadi pilihan beberapa orang untuk simpan dana. Mereka mengharap jika mereka akan mendapatkan keuntungan dari tingkat bunga yang ditawarkan bank. Akan tetapi, apa mereka mendapatkan keuntungan dari tingkat suku bunga itu serta apa nilai uang yang mereka punya jadi berubah? Untuk contoh lagi, Bank BCA memberi bunga deposito 6,5% per tahun. Disamping itu, Bank CIMB tawarkan bunga deposito 7,5%. Angka itu memang hampir sama dengan return reksadana pasar uang TRIM Kas 2 yang 7,72%, mirip contoh pertama. Tetapi, Anda perlu memperhatikan jika bunga bank itu belum dipotong pajak bunga deposito sebesar 2%. Berarti, dengan cara nilai bersih, nasabah deposito BCA serta CIMB cuman mendapatkan penghasilan bunga riil semasing 5,2% serta 6%.
Selain itu, minimal dana investasi yang perlu dipenuhi pada deposito lumayan besar. Misalnya di BCA, dana minimal yang dapat diletakkan ialah Rp8 juta. Walau sebenarnya, bermodalkan Rp100 ribu saja Anda bisa beli reksadana pasar uang. Selanjutnya, periode waktu investasi di reksadana pasar uang juga tidak dibatasi, sama seperti seperti simpan dana di tabungan. Namun, Keuntungan investasi reksadana pasar uang berkesempatan lebih besar dari deposito. Sesaat pada produk deposito, ada periode waktu minimum investasi yang diisyaratkan. Hal tersebut bermakna dalam periode itu Anda tidak bisa mencairkan dana. Bila melakukan, Anda akan terserang penalti.
Jadi apa sebetulnya pemicu reksadana pasar uang bisa membuahkan return lebih tinggi? Walau sebenarnya sebagian besar portofolio investasinya di deposito. Hal tersebut karena tempat tawar yang lain. Jika Anda mendepositokan dana sebesar Rp10 juta, bank cuman akan memberi suku bunga normal. Namun, bila mengurus reksadana pasar uang, dana Anda akan diletakkan dalam jumlah belasan atau beberapa puluh miliar rupiah. Oleh karenanya, bank tawarkan tingkat bunga yang jauh lebih tinggi.
Tetap Memperhitungkan Risiko
Masih harus diingat jika reksadana pasar uang tidak seutuhnya terlepas dari risiko meskipun banyak keuntungan nya. Oleh karena investasinya yang beberapa diletakkan pada surat bernilai komersil (commercial paper) serta obligasi dengan jatuh termin kurang dari satu tahun, maka risiko dapat ada karena dipacu oleh penerbitan surat bernilai itu. Tetapi Anda tak perlu cemas karena reksadana batasi investasinya supaya tidak lebih dari 10% pada tiap instrumen yang ada. Untuk mengenalinya, Anda bisa lihat prospektus serta fund fact-sheet. Dengan memerhatikan jumlah instrumen yang ada, Anda dapat tentukan kurang lebih mana yang lebih beresiko.