Investasi Properti Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Investasi Properti

Sebagai investasi jangka panjang, investasi properti adalah salah satunya investasi yang disukai beberapa orang. Lumrah saja, properti sebuah asset yang nilainya terus alami peningkatan bersamaan dengan berjalannya waktu.

Sama seperti dengan logam mulia, properti sebuah asset riil atau asset riil yang bisa disaksikan wujudnya.

Meskipun karakternya tidak likuid, tetapi karena nilainya yang tetap naik di hari esok, maka dengan mempunyai properti, kekayaan bersih tetap akan makin bertambah bersamaan dengan berjalannya waktu. Itu penyebabnya, kenapa properti jadi salah satunya pilihan investasi untuk jangka panjang.

Apa keuntungan serta kekurangan, dan tipe investasi properti? Bagaimana juga panduan tepat dalam melakukan investasi di instrumen ini? Kita akan ulas dengan cara mendalam di artikel ini.

Apa Itu Investasi Properti?

Pada dasarnya, investasi ialah pekerjaan tempatkan dana pada satu atau lebih satu tipe asset semasa periode spesifik, dengan keinginan mendapatkan pendapatan atau kenaikan nilai investasi. Disamping itu, properti ialah arti yang memperlihatkan pemilikan seorang atas satu hak privat.

Di dunia investasi, usaha atau investasi properti erat hubungannya dengan asset berbentuk tanah serta bangunan.

Menurut ide rencana keuangan, satu asset properti dapat dipastikan untuk “asset investasi” bila pemiliknya akan jual asset di masa datang. Tetapi bila pemiliknya akan memakai properti itu untuk rumah atau kepentingan pribadi, asset itu bisa menjadi asset konsumtif walau nilainya akan alami animo (terus naik).

Keuntungan Investasi Properti

Terdapat beberapa alasan kenapa seorang pilih untuk melakukan investasi dengan beli asset properti. Oleh karena itu, silahkan kita kenali dahulu beberapa keuntungan dari investasi yang ini.

1. Harga Terus Naik

Sama seperti yang diterangkan di atas, harga dari beberapa properti tetap akan naik di hari esok. Tetapi kenapa ini dapat berlangsung?

Jawabannya tentunya karena angka perkembangan masyarakat masih dapat makin bertambah. Oleh karena itu, keinginan akan rumah akan bertambah di hari esok, disamping itu tersedianya properti belum pasti memenuhi.

Sesuai dengan hukum ekonomi saja. Bila tersedianya satu komoditas tipis tetapi permohonannya banyak, ya harga tentu mahal.

Selain adalah asset riil, properti adalah sisi dari keperluan primer yang perlu dipenuhi.

2. Dapat Dibuat Jaminan

Sama seperti dengan asset riil atau asset keuangan yang lain, properti sebuah asset yang dapat dibuat jaminan atau agunan.

Saat pemilik memerlukan utang dana untuk jaga tersedianya asset lancar, maka properti dapat dibuat jaminannya. Pemilik tak perlu jual asset ini untuk mendapatkan dana fresh, cukup hanya menjaminkan surat miliknya saja juga dapat.

3. Harga Jual Asset Properti Berada di Tangan Pemiliknya

Harga pasaran properti memang benar ada, tetapi harga jual dari satu asset properti berada di tangan pemiliknya. Bila pemiliknya ingin cepat laris, maka mereka bisa mereka menjualnya di bawah harga pasaran.

4. Bermanfaat Untuk Kesejahteraan Anak Cucu

Ingat-ingatlah point satu di sub-bab ini, dimana perkembangan masyarakat serta tersedianya properti belum pasti seimbang di hari esok.

Saat anak cucu kita tumbuh dewasa, mereka pasti alami kesusahan dalam mempunyai asset properti. Investasi properti kitalah yang nanti akan menolong mereka memenuhi kebutuhannya di hari esok.

Risiko investasi properti

Semua investasi pasti memiliki memiliki risiko, begitupun dengan investasi properti. Risiko dari investasi ini dapat disimpulkan sebagai satu kekurangan yang perlu kita cermati.

Apa risiko dari investasi ini? Berikut penjelasannya.

1. Tidak Likuid

Sama seperti yang telah diterangkan awalnya, investasi ini berupa asset riil. Namun, karakternya tidak likuid seperti logam mulia yang langsung dapat dipasarkan.

Perlu waktu yang lama untuk dapat jual properti pada harga yang baik. Itu penyebabnya kenapa investasi ini bertambah dianjurkan untuk jangka panjang saja. Dalam pilih instrumen Investasi jangka, investor dapat bertambah fleksibel.

Tidak apa-apa deh membeli properti walaupun tidak likuid, yang perlu harga terus naik serta fluktuasinya termasuk konstan.

2. Asset Properti Harganya Mahal

Meskipun asset ini dapat dikredit, tetap harga properti sangat mahal, minimal beberapa ratus juta sampai miliaran Rupiah. Walau kamu membeli dengan cara mencicil setiap bulan, akan ada beban bunga yang banyaknya cukup banyak.

3. Biaya Operasional Investasi Properti Lumayan Tinggi

Biaya operasional dari pemilikan properti mahal. Untuk asset properti berbentuk bangunan, maka harus dilaksanakan perawatan kebersihan serta pemeliharaan dengan cara teratur, tentunya harus juga “dihuni.”

Karena bangunan yang tidak dihuni akan condong gampang rusak karena tingkat kelembapannya tidak sama yang ditempati orang.

Disamping itu, bila tipe propertinya ialah tanah, maka kamu harus keluarkan ongkos keamanan tambahan. Tanah memang tambah murah masalah ongkos perawatan, tetapi ada efek penyerobotan tanah yang dapat merugikanmu.

4. Harga Jual Ditentukan Dengan Lokasi

Harga jual dari satu properti di hari esok akan dipastikan oleh tempat asset itu. Properti di daerah riskan musibah pasti tambah murah daripada yang dalam tempat aman.

Jenis Investasi Properti Dengan Modal Terkecil Sampai Terbesar

Pada dasarnya, kepemilikan asset properti dikelompokkan jadi dua, yakni tanah serta bangunan. Tetapi jika bicara masalah investasinya, produknya beberapa macam serta tidak cuman hanya mempunyai bangunan atau tanah lega saja.

Investasi ini tidak selamanya harus diawali dengan uang yang lumayan besar. Silahkan kita baca jejeran investasi properti yang memberikan keuntungan di hari esok.

1. Properti Equity Crowdfunding

Properti equity crowdfunding ialah cara investasi properti dengan cara pengumpulan dana kolektif alias patungan. Dengan cara ini, kamu tidak perlu beli properti dengan cara utuh.

Bagaimana cara kerja investasi Properti Equity Crowdfunding?

Jadi contohnya harga properti yang kamu ingin ialah Rp 2 miliar, sedang kamu hanya mempunyai uang sejumlah Rp20 juta. Nah, kamu dapat ikut-ikutan pola pembelian properti dengan mempunyai satu % saja dari nilai properti barusan.

Jadi arti gampangnya itu, kamu memang jadi pemilik properti, tetapi prosentase miliknya tidak banyak. Ya semacam pemegang saham begitu lah.

Nilai imbal hasil yang akan kamu peroleh ialah berupa dividen hasil dari sewa bulanan properti itu.

Seperti apa proses investasinya?

Sebetulnya pola investasi properti kolektif itu sudah ramai sekali diterapkan di luar negeri dengan manfaatkan jaringan Internet. Indonesia juga tidak ingin tertinggal. Telah ada banyak startup yang sediakan service ini. Namun mereka belum berizin serta dipantau Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Triknya mudah kok. Stepnya ialah seperti berikut:

  • Datangi situs resminya
  • Pilih properti yang kamu kehendaki
  • Masukan jumlah uang yang akan kamu investasikan
  • Nantikan sampai dana pembelian properti kamu terkumpul dari calon investor lain

Nah, jika sudah terkumpul, kamu akan diundang buat hadiri rapat umum pemegang saham (RUPS). Waktu rapat itu, kamu akan diterangkan tentang imbal hasil yang akan didapat tiap tahunnya.

Darimanakah duitnya? Ya, hasil dari persewaan properti yang dilaksanakan.

Melalui cara ini, kamu tidak perlu ribet pikirkan perizinan, penelusuran tenant serta semua tetek bengek yang lain. Semua akan diurus oleh perusahaan yang bertindak selaku fasilitator.

Jadi, kamu tinggal terima beres serta santai menanti saldo rekening beranak pinak.

Beberapa startup di Indonesia sebenarnya telah ajukan program pemilikan usaha properti berbentuk equity crowdfunding. Tetapi baru ada dua perusahaan equity crowdfunding yang berizin serta dipantau oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Untuk saat ini, investasi properti ini memanglah belum dianjurkan. Tetapi saat startup-startup pelaksana service ini telah mendapatkan izin OJK, silakan coba.

Berapakah minimal investasinya?

Tetapi tidak gede kok. Kamu hanya perlu keluarkan uang minimum satu % dari harga properti yang kamu kehendaki.

Jadi jika harga propertinya Rp2 miliar, bermakna kamu hanya perlu keluarkan dana minimum sebesar Rp20 juta saja untuk mengawali investasi.

2. Saham Properti

Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan investasi saham. Namun yang kamu membeli ialah perusahaan pengembang properti.

Bagaimana cara kerja Investasi Saham Properti?

Sama dengan investasi saham lain, investasi properti bermakna kamu beli pemilikan perusahaan yang beroperasi di sektor itu.

Saat ini sudah banyak kok perusahaan properti besar yang melantai di Bursa Dampak Indonesia (BEI).

Triknya hampir sama juga dengan properti crowdfunding, seperti pilih perusahaan yang kamu kehendaki. Namun kamu harus buka rekening dampak di perusahaan sekuritas terlebih dahulu untuk dapat beli saham itu melalui aplikasi trading.

Seperti apa keuntungannya?

Ada dua tipe keuntungan yang dapat diperoleh dalam investasi saham. Yang pertama ialah capital gain (peningkatan harga saham), serta yang ke-2 ialah dividen.

Berapakah minimal investasinya?

Investasi minimum dalam saham ialah satu lot atau sama dengan 100 lembar. Disamping itu, harga saham dari satu perusahaan cukup beragam.

Ada yang Rp50 perak per lembar, ada yang Rp500, ada yang Rp5 ribu, sampai beberapa puluh ribu juga ada. Meskipun nampak murah, belilah perusahaan properti yang mempunyai esensial serta potensial usaha cerah di hari esok.

3. Properti Untuk Tempat Tinggal Keluarga (Hunian Rumah)

Investasi properti yang ini jelas termasuk padat modal. Lumrah saja, karena kamu harus beli asset propertinya terlebih dahulu.

Bagaimana cara kerjanya?

Sesudah mempunyai asset properti, pilihannya ada dua. Dapat dipasarkan lagi atau disewakan saja.

Tipe tempat tinggal yang biasa berada di Indonesia terdiri jadi dua, yakni rumah serta apartemen. Disamping itu, proses pembeliannya dapat dilaksanakan dengan dua cara, beli pada keadaan telah dibuat atau inden (akan dibuat sesudah harga disetujui).

Jual rumah yang telah jadi pasti bertambah gampang karena bank mempunyai potensi untuk menyepakati permintaan credit kepemilikan rumah (KPR) yang disodorkan konsumen. Hal tersebut karena karena agunannya telah ada, lain dengan rumah inden.

Disamping itu, apartemen malah termasuk kurang likuid karena tidak sembarangan bank menyepakati proses credit kepemilikan apartemen (KPA). Fakta bank menampik permintaan juga bermacam, dapat karena karena proses pembangunan di apartemen itu belum jadi, serta tiadanya sertifikat hak punya (SHM).

Bagaimana dengan sewa? Dengan menyewakan rumah, kamu tidak akan kehilangan asset properti milikmu. Tetapi efeknya lumayan besar, karena kita tidak akan tahu semacam apa ciri-ciri sang penyewa. Dapat jadi perlengkapan rusak semua dikarenakan mereka.

Semacam apa keuntungannya?

Keuntungan yang didapatkan dari usaha jual membeli tempat tinggal sangat tinggi. Namun hal tersebut diimbangi bermodalkan investasi yang cukup banyak.

Belum juga, efek-risiko yang ada lumayan besar karena asset ini bukan asset likuid.

Misalnya:

Ongkos bangun rumah simpel saja dapat capai Rp300 sampai Rp450 juta. Anggaplah, kamu menjualnya pada harga Rp600 juta serta ongkos produksi Rp450 juta, maka keuntungan yang kamu peroleh ialah Rp150 juta.

Namun, perlu waktu yang lama untuk dapat terima keuntungan sebesar itu. Di saat yang serupa, kamu juga harus bayar ongkos operasional rumah itu.

4. Properti Untuk Usaha

Bila nomor tiga ialah menolong warga penuhi keperluan papan atau rumah, maka di point ini, investasi properti yang kamu tujukan untuk menolong seseorang penuhi keperluan bisnisnya.

Modalnya jelas jauh semakin besar daripada membangun properti untuk tempat tinggal. Tetapi keuntungan dari sewa properti ini, sangat banyak.

Ingin ketahui apa bentuk investasi properti untuk kebutuhan usaha? Cek di bawah sini.

a. Properti kantor

Keperluan akan perkantoran di daerah Asia Tenggara memang akan bertambah. Menurut pengakuan dari Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia yang dikabarkan di Kompas pada 2018 lantas, perkembangan ekonomi di beberapa negara di teritori ini cukup relevan yakni 5 % per tahun sampai 2020 (bila tidak ada epidemi Corona).

Disamping itu, perusahaan tehnologi diperkirakan bisa menjadi penghuni penting dari perkantoran di Asia Tenggara. Oleh karena itu ini harus menjadi perhatian penting buat investor atau beberapa pengembang.

Saat ini, tidak hanya perkantoran atau ruko-ruko saja yang disewakan untuk tempat kerja. Ada co-working ruang yang dapat disewakan ke perseorangan pada harga Rp50 ribu satu hari.

b. Properti perdagangan atau ritel

Sewa kios, ruko, sampai mall jadi pilihan investasi properti yang memberikan keuntungan saat ini.

Bukan rahasia lagi, industri ritel sedang bonyok karena epidemi Corona. Tetapi badai tentu berlalu, serta sesudah semua normal kembali, maka bagian ini juga harus dimasukkan pada dalam radar investor.

c. Tempat parkir

Investasi properti berbentuk tanah untuk jadi tempat parkir adalah salah satunya usaha yang pintar. Tingkat mobilitas di beberapa kota besar memang lumayan tinggi. Berdasar data dari LIPI, lima kota yang menulis distribusi kendaraan paling tinggi pada 2017 diantaranya, Jawa Barat sekitar 192.000 unit, Jakarta 189.000 unit, Jawa Timur 128.000 unit, Jawa Tengah 78.000 unit, serta Banten 67.000 unit.

Oleh karena itu, keperluan akan tempat parkir lumayan tinggi dong. Semasa tempat milikmu terdapat di daerah taktiks, maka kekuatan cuan yang didapatkan tentu saja tinggi sekali.

5. Properti Untuk Tempat Pemakaman

Tepat pada Juli 2019, TPU (tempat pemakaman umum) Pondok Rangon Jakarta Timur memberitahukan jika mereka tidak lagi dapat terima mayat baru, karena telah penuh. Walau sebenarnya, luas dari TPU itu capai 70 hektar!

Rumor kritis tempat makam di DKI Jakarta memang pernah jadi pembicaraan pada 2018. Anggap saja, saat ada 100 mayat yang ingin dikebumikan, maka diperlukan juga 100 petak tempat kosong.

Jadikan asset properti untuk tempat makam pasti menjadi satu potensial usaha yang cerah, melihat saja tempat pemakaman San Diego Hills, Al Azhar Memorial Garden, Graha Sentosa Park, serta yang lain. Satu tempat makam dapat dihargai miliaran Rupiah.

6. Investasi Properti Untuk Pariwisata

Bagian pariwisata lumayan luas, tidak cuman meliputi usaha travel tetapi usaha penginapan.

Bagian ini sedang bonyok karena epidemi Corona. Tetapi di hari esok, prospeknya cerah, mengingat Indonesia ialah negara yang cantik serta penuh akan tujuan rekreasi eksotis.

Pendapatan pasif itu dapat kamu peroleh dengan membangun beberapa tempat ini:

a. Homestay

Punyai rumah serta kamar yang tidak terpakai? Selekasnya sewakan saja jadi homestay.

Adanya situs AirBnB, AiryRoom, Traveloka, Reservasi.com dan lain-lain, kamu dapat menyewakan kamar di rumahmu pada seseorang. Mereka yang lagi traveling atau mencari kos-kosan dapat jadi tertarik untuk sewa tempat tinggalmu.

b. Villa

Investasi properti yang ini memang terkenal di golongan selebriti. Untuk pendapatan pasif, mereka juga berani melakukan investasi dengan membangun villa di Pulau Dewata, Bali.

Jika modal membangun rumah simpel ialah Rp300 sampai Rp400 juta-an, membangun villa dapat sampai Rp1 miliaran. Modal itu bergantung dari tempat serta luas bangunannya.

Tetapi keuntungannya dapat capai beberapa puluh sampai beberapa ratus juta per bulan.

c. Hotel

Investasi untuk membangun hotel pasti bukan investasi asal-asalan. Lumrah saja, bangunan ini tidak dapat dibuat cukup dengan modal Rp1 miliar.

Budget untuk tanahnya saja dapat capai Rp10 miliar, belum termasuk juga bangunan. Bila ditotal-total, ongkosnya dapat capai Rp50 miliar!

Proses balik modal dari hotel termasuk lama, serta dapat sampai delapan tahun. Efeknya pasti lumayan besar ya.

Panduan Investasi Properti Untuk Pemula Agar Terhindar Dari Kerugian

Rupanya cukup banyak pula kan tipe investasi properti itu. Semasing dibedakan dari arah pemakaian propertinya, serta ada pula yang dilandaskan dari modalnya.

Dapat disebut sih, panduan dari semasing usaha ini berlainan.

Tetapi pada umumnya, ada banyak panduan untuk kamu yang ingin mengawali investasi properti. Dalam ini, baik itu untuk saham properti, membangun tempat tinggal, hotel, perkantoran, dan lain-lain, berikut penjelasannya.

1. Tujuan Investasi Properti Kamu Untuk Apa?

Sebelum melakukan investasi, harus sekali mengenali arah dari investasi properti ini. Apakah yang kamu incar dengan lakukan investasi?

Apa untuk jadi pendapatan pasif dengan cara disewakan? Atau untuk dipasarkan lagi pada harga yang semakin tinggi?

Sesudah mengenali arah, maka kamu akan tahu berapa besar dana yang perlu kamu gelontorkan untuk investasi.

2. Ukur Kemampuan Finansial

Kemampuan yang disebut di sini yaitu menghitung kekuatan finansial kita terlebih dahulu. Berapakah Rupiah modal yang telah kamu buat persiapan untuk melakukan investasi dengan beli asset properti?

Tekankan saja, kamu tidak memakai dana genting untuk melakukan investasi. Jaga secara baik tersedianya asset lancarmu sebelum putuskan untuk keluarkan uang buat melakukan investasi.

3. Pikir Pikir Lagi Saat Ingin Pinjam Dana

Asset properti memang dapat diperoleh dengan cara credit, bila dana kita belum terkumpul. Tetapi di lain sisi, credit pasti meningkatkan bagian hutang kita.

Adanya hutang dalam skala besar, maka pada umumnya nilai kekayaan bersih kita akan menyusut walau asset kita malah makin bertambah.

Saat kamu ingin berutang, maka tekankan jika keseluruhan nilai hutang itu tidak melewati keseluruhan asset, serta untuk angsurannya, tidak lebih dari “35 %” pendapatan. Tujuan dari penghitungan ini ialah supaya keuanganmu masih sehat.

Itu beberapa hal yang perlu kamu kenali sekitar investasi properti. Pokoknya, investasi ini seharusnya diprioritaskan untuk jangka panjang.

Sebelum putuskan untuk investasi properti, maka kenali diri kamu secara baik dari sisi modal, profile efek, serta arah investasimu. Jangan lupa untuk melakukan perencanaan laporan investasi keuangan sebelum melakukan investasi properti, agar kamu tetap bisa menjaga siklus management keuangan mu.

Mudah-mudahan berguna, serta selamat melakukan investasi.