Stop Out Level Forex

Hello Sobat Dimensiku!

Apakah kamu seorang trader forex? Jika ya, pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah Stop Out Level. Stop Out Level adalah level terendah dimana posisi trading akan ditutup otomatis oleh broker. Hal ini dilakukan untuk menjaga akun trading tetap aman dari kerugian yang semakin besar. Namun, masih banyak trader yang belum memahami secara lengkap tentang Stop Out Level. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai Stop Out Level Forex secara lengkap.

Stop Out Level merupakan level dimana posisi trading akan ditutup otomatis oleh broker. Stop Out Level ini berlaku ketika Margin Level mencapai level yang ditentukan oleh broker. Jadi, jika Margin Level berada di bawah Stop Out Level, maka posisi trading akan ditutup otomatis oleh broker.

Misalnya, jika Stop Out Level adalah 20%, artinya jika Margin Level mencapai 20% atau kurang, maka posisi trading akan ditutup otomatis oleh broker. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerugian yang semakin besar yang dapat mengakibatkan akun trading menjadi negatif.

Stop Out Level biasanya diatur oleh broker, dan besarnya Stop Out Level dapat berbeda-beda antara satu broker dengan broker lainnya. Biasanya, broker akan menetapkan Stop Out Level antara 20-50%. Namun, ada juga beberapa broker yang menetapkan Stop Out Level di bawah 20% atau di atas 50%.

Stop Out Level juga dapat dipengaruhi oleh jenis akun trading yang digunakan. Beberapa broker menawarkan jenis akun dengan Stop Out Level yang lebih tinggi untuk menarik trader yang ingin bertrading dengan resiko yang lebih tinggi. Namun, perlu diingat bahwa semakin tinggi Stop Out Level, semakin besar pula resiko kerugian yang dapat terjadi.

Stop Out Level juga dapat dipengaruhi oleh leverage yang digunakan. Semakin tinggi leverage yang digunakan, semakin cepat Margin Level akan turun dan semakin cepat pula posisi trading akan ditutup oleh broker. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih leverage yang sesuai dengan kemampuan trading dan modal yang dimiliki.

Stop Out Level bukanlah hal yang harus ditakuti oleh trader, namun harus dipahami dan dijadikan sebagai acuan dalam melakukan trading. Stop Out Level adalah salah satu cara broker untuk melindungi akun trading dari kerugian yang semakin besar. Oleh karena itu, sebaiknya trader selalu memperhatikan Margin Level dan menghindari terjadinya Stop Out Level.

FAQ

1. Apakah Stop Out Level sama dengan Margin Call?

Tidak, Stop Out Level dan Margin Call berbeda. Margin Call adalah level dimana trader akan mendapatkan peringatan dari broker bahwa Margin Level sudah mencapai batas tertentu. Sedangkan Stop Out Level adalah level dimana posisi trading akan ditutup otomatis oleh broker jika Margin Level berada di bawah level yang ditentukan.

2. Apa yang dapat dilakukan jika posisi trading ditutup oleh Stop Out Level?

Jika posisi trading ditutup oleh Stop Out Level, trader dapat membuka posisi trading baru dengan jumlah lot yang lebih kecil atau meningkatkan deposit pada akun trading.

Kesimpulan

Stop Out Level adalah level dimana posisi trading akan ditutup otomatis oleh broker jika Margin Level berada di bawah level yang ditentukan. Stop Out Level merupakan cara broker untuk melindungi akun trading dari kerugian yang semakin besar. Oleh karena itu, trader harus selalu memperhatikan Margin Level dan menghindari terjadinya Stop Out Level.

Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!

Stop Out Level Forex