Pengertian Plasenta

Plasenta adalah organ yang terbentuk dari sel-sel yang berada di dalam rahim ibu yang berfungsi untuk memberikan nutrisi dan oksigen ke janin selama kehamilan. Selain memberikan nutrisi dan oksigen, plasenta juga membuang produk limbah yang dihasilkan oleh janin ke dalam tubuh ibu. Plasenta dibentuk dari jaringan tali pusat, yang terdiri dari jaringan otot polos pada usia kehamilan kurang dari 8 minggu. Plasenta terus meningkat selama kehamilan dan akan mencapai ukuran penuh pada akhir trimester pertama.

Plasenta terletak di antara dinding rahim ibu dan janin. Plasenta berfungsi untuk melindungi janin dari kontak langsung dengan sistem imun ibu. Plasenta juga menyediakan jalur komunikasi antara sistem peredaran darah ibu dan janin. Plasenta mengandung banyak sel yang berbeda dan memiliki banyak fungsi penting. Beberapa fungsi utama adalah mengambil nutrisi, oksigen, dan asam amino dari ibu dan mengirimkannya ke janin. Plasenta juga memungkinkan ibu untuk mendapatkan nutrisi dari janin.

Plasenta juga berfungsi sebagai produsen hormon yang membantu dalam pengaturan proses kehamilan dan persiapan untuk persalinan. Hormon-hormon yang diproduksi oleh plasenta antara lain oksitosin, estrogen, progesteron, dan human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon-hormon ini bertanggung jawab untuk menstimulasi produksi air susu ibu, mempersiapkan otot-otot rahim untuk persalinan, mengatur kontraksi uterus, dan membantu janin memperoleh nutrisi dan oksigen.

Plasenta juga berperan dalam pengaturan suhu janin. Plasenta mengatur temperatur dalam rahim dan membantu menjaga suhu janin di sekitar 37 derajat Celsius. Plasenta juga berfungsi untuk menghilangkan zat-zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh janin. Karena plasenta berfungsi sebagai penyaring, zat-zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh janin akan ditangkap oleh plasenta dan dikeluarkan dari tubuh sebelum sampai ke janin. Selain itu, plasenta juga membantu mengontrol jumlah darah yang mengalir ke janin.

Selama kehamilan, plasenta dapat bergeser atau terpisah dari dinding rahim. Ini disebut plasenta previa. Plasenta previa adalah kondisi yang serius dan dapat menyebabkan kelahiran prematur atau pendarahan pada ibu. Plasenta juga dapat mengalami keguguran atau keluar lebih awal dari waktu yang diharapkan. Ini disebut ablasio plasenta. Ini juga dapat menyebabkan kelahiran prematur atau pendarahan pada ibu.

Plasenta juga dapat memiliki masalah setelah bayi lahir. Masalah ini disebut masalah postpartum plasenta. Masalah postpartum plasenta termasuk plasenta yang tidak lengkap atau tersisa, plasenta yang berserakan, plasenta yang menempel, dan plasenta yang terjadi pendarahan pada waktu persalinan. Masalah postpartum plasenta dapat menyebabkan pendarahan postpartum yang berat, tindakan bedah, dan komplikasi lainnya.

Plasenta adalah organ yang penting bagi pengembangan dan kesehatan janin selama kehamilan. Plasenta membantu ibu untuk memberikan nutrisi dan oksigen ke janin, mengatur temperatur janin, melindungi janin dari zat beracun, dan membantu dalam pengaturan persalinan. Namun, plasenta juga dapat mengalami masalah selama dan setelah kehamilan. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan skrining yang tepat untuk mengetahui keadaan plasenta.

Kesimpulan

Plasenta adalah organ yang terbentuk dari sel-sel yang berada di dalam rahim ibu yang berfungsi untuk memberikan nutrisi dan oksigen ke janin selama kehamilan. Plasenta membantu untuk memberikan nutrisi dan oksigen ke janin, mengatur temperatur janin, melindungi janin dari zat beracun, dan membantu dalam pengaturan persalinan. Namun, plasenta juga dapat mengalami masalah selama dan setelah kehamilan. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan skrining yang tepat untuk mengetahui keadaan plasenta.