Kapan Bangsa Barat Mulai Melakukan Penjelajahan Samudra?

Penjelajahan samudra adalah salah satu bentuk eksplorasi yang dilakukan oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia. Bangsa Barat telah melakukan penjelajahan samudra sejak abad ke-15, dengan banyak orang Eropa yang mengarungi lautan untuk mencari kekayaan, petualangan baru, dan pelajaran baru. Pada abad ke-15, Portugis adalah salah satu bangsa yang paling aktif dalam penjelajahan samudra, dengan Spanyol, Belanda, dan Inggris berdiri di belakangnya.

Penjelajahan samudra yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa dimulai dengan ekspedisi Portugis yang dipimpin oleh Henrique the Navigator pada abad ke-15. Dia telah mengarahkan ekspedisi untuk mencari jalur baru ke India, Cina, dan daerah lain di Asia, dan untuk menemukan sumber-sumber emas dan perak untuk membiayai penjelajahan. Ekspedisi ini berakhir dengan pengembaraan Vasco de Gama pada tahun 1497, yang berakhir dengan sukses. Penjelajahan samudra Portugis telah mengarahkan jalur lalu lintas di Asia dan menutupi jarak sekitar 18.000 mil dari Pantai Atlantik ke India.

Kemudian, pada abad ke-16, Spanyol mulai menjelajah dunia melalui samudra. Pada tahun 1519, Ferdinand Magellan berlayar dari Spanyol dengan lima kapal untuk mencari jalan di sekitar benua Amerika. Magellan berhasil melewati Selat Magelhaes, yang diberi nama sesuai dengan dirinya, dan juga berhasil mencapai Filipina. Sayangnya, Magellan tewas saat berperang dengan orang-orang di Filipina. Namun, kapal-kapal yang ditinggalkannya berhasil kembali ke Spanyol pada tahun 1522.

Selain Spanyol dan Portugis, Belanda juga melakukan penjelajahan samudra pada abad ke-17. Salah satu ekspedisi terkenal yang digalang Belanda adalah ekspedisi Abel Tasman, yang mengarahkan sebuah kapal untuk mencari jalan di sekitar Australia dan Selandia Baru. Pada tahun 1642, Tasman berhasil mencapai Tasmania dan Selandia Baru, yang kemudian menjadi dua negara yang berbeda. Ekspedisi ini juga mengubah pandangan Eropa tentang daerah-daerah tersebut, yang sebelumnya dianggap sebagai benua yang hilang.

Selain Belanda, Inggris juga mulai menjelajah dunia pada abad ke-17. Ekspedisi terkenal yang digalang oleh Inggris adalah ekspedisi James Cook. Pada tahun 1768, Cook berlayar dari Inggris menuju Tahiti dan mengarahkan ekspedisi untuk menemukan benua yang hilang. Saat berlayar menuju Australia, Cook berhasil menemukan beberapa pulau-pulau di Samudra Pasifik dan mencapai Australia pada tahun 1770. Ekspedisi ini juga mengubah pandangan Eropa tentang Australia, yang sebelumnya dianggap sebagai benua yang hilang.

Kesimpulannya, penjelajahan samudra yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Barat dimulai pada abad ke-15 dengan ekspedisi Portugis yang dipimpin oleh Henrique the Navigator. Kemudian, Spanyol, Belanda, dan Inggris juga mulai menjelajah dunia melalui samudra pada abad-abad selanjutnya. Ekspedisi-ekspedisi ini telah mengarahkan jalur lalu lintas di Asia dan menutupi jarak sekitar 18.000 mil dari Pantai Atlantik ke India, dan juga telah mengubah pandangan Eropa tentang daerah-daerah di Samudra Pasifik.

Penutup

Penjelajahan samudra yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Barat telah mengubah banyak hal, termasuk pandangan Eropa tentang daerah-daerah di Samudra Pasifik dan juga jalur lalu lintas di Asia. Penjelajahan samudra telah membuka jalan bagi banyak kemajuan dan telah membantu bangsa-bangsa Eropa untuk menjelajah dunia dan menemukan berbagai kekayaan. Penjelajahan samudra telah membantu bangsa-bangsa Eropa untuk mencapai berbagai tujuan.

Kesimpulan

Bangsa Barat mulai melakukan penjelajahan samudra pada abad ke-15 dengan ekspedisi Portugis yang dipimpin oleh Henrique the Navigator. Ekspedisi-ekspedisi tersebut telah mengarahkan jalur lalu lintas di Asia dan telah mengubah pandangan Eropa tentang daerah-daerah di Samudra Pasifik. Penjelajahan samudra telah membuka jalan bagi banyak kemajuan dan telah membantu bangsa-bangsa Eropa untuk mencapai berbagai tujuan.