Pengertian Limbah Organik dan Anorganik

Limbah adalah sisa-sisa atau residu dari suatu proses produksi ataupun konsumsi. Limbah dapat berupa sisa-sisa yang masih berupa bahan baku dan juga sisa-sisa yang sudah berubah bentuk. Limbah yang dihasilkan dari proses produksi biasanya jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan limbah yang dihasilkan dari konsumsi. Limbah dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu limbah organik dan anorganik.

Pengertian Limbah Organik

Limbah organik adalah jenis limbah yang berasal dari bahan-bahan yang berasal dari hewan, tumbuhan ataupun mikroorganisme. Limbah organik biasanya berupa kotoran hewan dan tumbuhan, sisa-sisa makanan, sampah rumah tangga, dan juga sampah industri. Limbah organik dapat terurai dengan sendirinya, dan dapat menghasilkan pupuk alami yang dapat dimanfaatkan untuk bertanam pada tanah. Namun, limbah organik yang terlalu banyak jumlahnya akan menyebabkan lingkungan menjadi kurang sehat.

Pengertian Limbah Anorganik

Limbah anorganik adalah jenis limbah yang berasal dari bahan-bahan yang tidak berasal dari hewan, tumbuhan ataupun mikroorganisme. Limbah anorganik biasanya berupa logam berat, bahan Kimia, bahan beracun, sampah plastik, dan lain sebagainya. Limbah anorganik biasanya tidak dapat terurai dengan sendirinya sehingga harus diolah terlebih dahulu sebelum dapat dimanfaatkan kembali. Limbah anorganik yang masih belum diolah dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan seperti kerusakan ekosistem, keracunan, dan lain sebagainya.

Perbedaan Limbah Organik dan Anorganik

Perbedaan utama antara limbah organik dan anorganik adalah bahwa limbah organik dapat terurai dengan sendirinya dengan bantuan mikroorganisme, sedangkan limbah anorganik tidak dapat terurai dengan sendirinya dan harus diproses terlebih dahulu. Limbah organik juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami, sedangkan limbah anorganik tidak dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami. Limbah organik juga lebih mudah dan murah untuk diolah, sedangkan limbah anorganik lebih sulit dan mahal untuk diolah.

Manfaat Limbah Organik dan Anorganik

Limbah organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Limbah organik juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembuatan biogas sehingga dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan polusi udara. Sedangkan limbah anorganik dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembuatan produk-produk baru seperti plastik, logam, dan lain sebagainya.

Pengolahan Limbah Organik dan Anorganik

Pengolahan limbah organik biasanya dilakukan dengan cara komposting. Komposting adalah proses dimana limbah organik diolah dengan bantuan mikroorganisme yang dapat menguraikan limbah organik menjadi pupuk alami yang dapat dimanfaatkan kembali. Pengolahan limbah anorganik biasanya dilakukan dengan cara memisahkan limbah anorganik menjadi jenis-jenis tertentu seperti logam, plastik, dan lain sebagainya, lalu diproses menjadi bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan kembali.

Kesimpulan

Limbah dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu limbah organik dan anorganik. Limbah organik biasanya berupa kotoran hewan dan tumbuhan, sisa-sisa makanan, sampah rumah tangga, dan juga sampah industri. Limbah anorganik biasanya berupa logam berat, bahan Kimia, bahan beracun, sampah plastik, dan lain sebagainya. Limbah organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami, sedangkan limbah anorganik dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembuatan produk-produk baru. Pengolahan limbah organik biasanya dilakukan dengan cara komposting, sedangkan pengolahan limbah anorganik biasanya dilakukan dengan cara memisahkan limbah anorganik menjadi jenis-jenis tertentu lalu diproses menjadi bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan kembali.

Kesimpulan

Limbah dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu limbah organik dan anorganik. Limbah organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami, sedangkan limbah anorganik dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembuatan produk-produk baru. Pengolahan limbah organik biasanya dilakukan dengan cara komposting, sedangkan pengolahan limbah anorganik biasanya dilakukan dengan cara memisahkan limbah anorganik menjadi jenis-jenis tertentu lalu diproses menjadi bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan kembali.