Macam-macam Hadits dan Kedudukannya di Dalam Islam

Hadits adalah merupakan kutipan dari perkataan, tindakan, persetujuan, ataupun ketidaksetujuan Rasulullah SAW. Hadits juga merupakan kutipan dari para sahabat dan tabi’in. Hadits memiliki beberapa jenis seperti hadits shahih, hadits hasan, hadits dhaif, hadits maudhu’, dan hadits qudsi. Dalam Islam, hadits memiliki kedudukan yang sangat penting sebagaimana firman Allah SWT dalam surat an-Nisa ayat 79:

“Bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur’an) dengan membawa kebenaran, yang mengkonfirmasi Kitab-kitab yang telah ada sebelumnya dan menjaganya dari segala sesuatu yang tidak berguna. Maka berpeganglah kamu kepada Kitab itu, kamu benar-benar telah diberi nasehat”.

Hadits Shahih

Hadits shahih adalah hadits yang dianggap benar-benar autentik dan telah terverifikasi oleh para ulama. Hadits shahih merupakan dasar utama bagi pengambilan hukum fiqih (jurisprudensi Islam) dalam agama Islam. Hadits shahih memiliki beberapa kriteria, antara lain:

  • Hadits yang disampaikan oleh seorang perawi yang dianggap berakhlak baik dan terpercaya.
  • Hadits yang diambil dari jalur yang terputus-putus (hujjah) yang dihubungkan kepada Rasulullah SAW.
  • Hadits yang disampaikan oleh para perawi yang memiliki kecerdasan dan keterampilan untuk menghafal hadits.
  • Hadits yang dianggap benar-benar autentik dan tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan syariat Islam.

Hadits shahih memiliki beberapa jenis, antara lain hadits shahih li ghairihi, hadits shahih berkaitan, hadits shahih jarh wa ta’dil, hadits shahih mursal, dan hadits shahih mu’allaq.

Hadits Hasan

Hadits hasan adalah hadits yang dianggap kuat, meskipun tidak sekuat hadits shahih. Hadits hasan memiliki beberapa kriteria, antara lain:

  • Hadits yang disampaikan oleh seorang perawi yang dianggap berakhlak baik dan terpercaya.
  • Hadits yang diambil dari jalur yang terputus-putus (hujjah) yang dihubungkan kepada Rasulullah SAW.
  • Hadits yang memiliki perawi yang cukup banyak.
  • Hadits yang disampaikan oleh para perawi yang memiliki kecerdasan dan keterampilan untuk menghafal hadits.
  • Hadits yang dianggap benar-benar autentik dan tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan syariat Islam.

Hadits hasan memiliki beberapa jenis, antara lain hadits hasan li ghairihi, hadits hasan berkaitan, hadits hasan jarh wa ta’dil, hadits hasan mursal, dan hadits hasan mu’allaq.

Hadits Dhaif

Hadits dhaif adalah hadits yang dianggap lemah atau tidak dapat diandalkan. Hadits dhaif memiliki beberapa kriteria, antara lain:

  • Hadits yang disampaikan oleh seorang perawi yang dianggap berakhlak buruk atau tidak dapat dipercaya.
  • Hadits yang diambil dari jalur yang terputus-putus (hujjah) yang tidak dapat dihubungkan kepada Rasulullah SAW.
  • Hadits yang memiliki perawi yang sangat sedikit.
  • Hadits yang disampaikan oleh para perawi yang tidak memiliki kecerdasan dan keterampilan untuk menghafal hadits.

Hadits dhaif memiliki beberapa jenis, antara lain hadits dhaif li ghairihi, hadits dhaif berkaitan, hadits dhaif jarh wa ta’dil, hadits dhaif mursal, dan hadits dhaif mu’allaq.

Hadits Maudhu’

Hadits maudhu’ adalah hadits yang dianggap palsu. Hadits maudhu’ memiliki beberapa kriteria, antara lain:

  • Hadits yang disampaikan oleh seorang perawi yang tidak dapat dipercaya.
  • Hadits yang diambil dari jalur yang terputus-putus (hujjah) yang tidak dapat dihubungkan kepada Rasulullah SAW.
  • Hadits yang memiliki perawi yang sangat sedikit.
  • Hadits yang disampaikan oleh para perawi yang tidak memiliki kecerdasan dan keterampilan untuk menghafal hadits.
  • Hadits yang dianggap bertentangan dengan Al-Qur’an dan syariat Islam.

Hadits Qudsi

Hadits qudsi adalah hadits yang diambil dari lafaz Allah SWT namun bukan berasal dari Al-Qur’an. Hadits qudsi juga disebut hadits Allah karena berasal dari lafaz Allah SWT. Hadits qudsi memiliki beberapa kriteria, antara lain:

  • Hadits yang disampaikan oleh seorang perawi yang dianggap berakhlak baik dan terpercaya.
  • Hadits yang diambil dari jalur yang terputus-putus (hujjah) yang dihubungkan kepada Rasulullah SAW.
  • Hadits yang memiliki perawi yang cukup banyak.
  • Hadits yang disampaikan oleh para perawi yang memiliki kecerdasan dan keterampilan untuk menghafal hadits.
  • Hadits yang dianggap benar-benar autentik dan tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan syariat Islam.

Kesimpulan

Hadits memiliki peranan yang sangat penting di dalam agama Islam. Hadits dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, antara lain hadits shahih, hadits hasan, hadits dhaif, hadits maudhu’, dan hadits qudsi. Setiap jenis hadits memiliki kriteria masing-masing. Selain itu, hadits juga memiliki kedudukan yang sangat penting dalam agama Islam, sebagaimana